Tidak Hanya Dijadikan Pecel, Semanggi Dapat Jadi Olahan

SURABAYA, KATAKITA1745.WIXSITE.COM — Nama semanggi tidak asing lagi bagi para warga Surabaya. Makanan ini telah akrab disapa pecel semanggi yang menjadi makanan khas Surabaya, Jawa Timur. Pecel semanggi dimasak dengan cara dikukus dan disiram saus bumbu dari campuran halus ketela, kacang tanah, dan petis. Tidak lupa, kerupuk uli yang terbuat dari beras diletakkan di atas pecel semanggi yang kerap dijadikan sendok untuk menyantap pecel semanggi.

Tidak disangka, Surabaya juga memiliki kampung yang bernama “Kampoeng Semanggi”, tepatnya di jalan Raya Kendung. Surani mengatakan bahwa nama Kampoeng Semanggi terbentuk karena seluruh warga kampung tersebut berjualan pecel semanggi. Kampoeng Semanggi hanya dijadikan sebagai tempat untuk mengolah semanggi. Untuk berjualan biasanya mereka keliling keluar dari kampung.

Menariknya, daun semanggi tersebut diambil dari sawah milik mereka setiap paginya. Tiap orang warga kampung tersebut memiliki bibit semanggi sendiri.

“Kalau pagi jam 6 kita ke sawah, Mbak. Setelah itu kita rebus semangginya sebentar lalu kita langsung berjualan keliling,” kata Surani, salah satu warga Kampoeng Semanggi.

Cukup sulit merawat tanaman semanggi yang membutuhkan banyak air. Karena jika tidak, semanggi tersebut akan rusak alias gagal panen. Kesabaran adalah kunci utama untuk mendapat hasil panen yang maksimal. Warga Kampoeng Semanggi tidak kehabisan akal. Daun-daun semanggi yang kering mereka olah menjadi jajanan tradisional.

Surani mengatakan, “Daun semanggi bisa dibuat jajan seperti lapis semanggi, lemper semanggi, dan roti semanggi. Hanya daun semanggi kering yang bisa diolah menjadi jajanan. Anak-anak kampung sini yang bikin, Mbak. Remaja juga.”

Hasil olahan tersebut dikonsumsi warga kampung sendiri dan ada yang dijual. Adanya olahan daun semanggi untuk dijadikan jajanan menjadikan pengalaman tersendiri bagi warga Kampoeng Semanggi. Warga Surabaya pun bisa menikmati sensasi baru dari semanggi yang tidak hanya berwujud pecel.